


SUARASULTRA.COM | KONAWE – Sebuah insiden dugaan penganiayaan yang melibatkan seorang pria tak dikenal (OTK) yang mengaku sebagai oknum anggota TNI-AD telah mengguncang Desa Baini, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.
Lima pemuda desa setempat menjadi korban dalam kejadian yang terjadi pada Kamis, 3 April 2025 sekitar pukul 18.50 WITA.
Menurut laporan yang dihimpun, pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vilano berwarna pink, tiba-tiba menghampiri sekelompok pemuda yang sedang berkumpul.
Tanpa alasan yang jelas, pelaku langsung menyerang para korban dengan potongan selang yang telah disiapkan sebelumnya.
Berikut adalah identitas para korban:
– Rafli (21), mahasiswa, dipukul di bagian belakang.
– Omat (23), swasta, ditendang di perut dan dipukul di bagian belakang.
– Anggi (18), pelajar SMAN Sampara, dipukul di bagian belakang.
– Radit (17), pelajar SMAN 1 Sampara, dipukul di tangan kiri.
– Efan (19), pelajar SMAN 1 Sampara, dipukul di tangan kiri (menangkis pukulan).
Kapolsek Sampara, IPDA H. Kasibun, SM, MH, menjelaskan bahwa sebelum insiden penganiayaan terjadi, para korban sempat terlibat perselisihan dengan sekelompok pemuda dari Desa Tawarolondo, Kecamatan Wonggeduku, saat perjalanan pulang dari Pantai Taipa, Kabupaten Konawe Utara.
“Perselisihan tersebut diduga menjadi pemicu kemarahan pelaku,” ungkap Kapolsek Sampara.
Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan bahwa pelaku, yang mengaku sebagai anggota TNI-AD yang bertugas di Papua, menuduh para korban telah memukul adiknya. Tanpa mengindahkan penjelasan para korban, pelaku langsung melakukan penyerangan secara brutal.
“Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri ke arah Desa Pohara. Para pemuda Desa Baini sempat melakukan pengejaran, namun tidak berhasil menemukan pelaku,” jelasnya.
Menindaklanjuti dugaan tindak pidana tersebut, Kapolsek Sampara, IPDA H. Kasibun, SM, MH, bersama personel Polsek, Koramil 1417-07 Sampara, dan Pemerintah Desa Andadowi, telah mengambil tindakan dengan menemui kelompok pemuda dari Desa Tawarolondo yang sempat diamankan di Desa Andadowi.
Langkah-langkah yang diambil meliputi:
– Mengawal kepulangan rombongan pemuda Desa Tawarolondo.
– Berkordinasi dengan pihak Koramil 1417-07 Sampara.
– Memberikan arahan kepada Kepala Desa Baini dan Kepala Desa Tawarolondo untuk berkomunikasi terkait kejadian.
– Mengimbau kepada pemerintah desa dan warga untuk menahan diri dan tidak terprovokasi.
– Kanit Reskrim bersama anggota telah melakukan pemeriksaan terhadap para korban.
– Pihak keluarga korban berencana melaporkan kejadian ini ke POM Kendari.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
Laporan: Redaksi





