Kabupaten Konawe Utara Terancam Terisolir, DPRD Konut Tuding Pelaksana Proyek Tidak Profesional

  • Share

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

Suarasultra.com, Konut, – Kerusakan jalan penghubung Kabupaten Konawe – Konawe Utara yang begitu parah membuat daerah Konawe Utara terancam terisolir. Hal tersebut juga kini berdampak pada perekonomian warga di Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara ini.

Pasalnya, jalan poros penghubung yang ditangani oleh Balai Jalan Nasional (BJN) Wilayah Sultra ll PTK 10 itu, tepatnya di sekitar wilayah Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe yang menghubungkan Kabupaten Konawe Utara tak bisa dilintasi kendaraan.

Jalan darat Trans Sulawesi yang dalam pekerjaannya menggunakan anggaran APBN ratusan miliyar itu kini rusak parah, berlumpur, berlubang dan licin serta dipenuhi kubangan air lumpur dengan ketinggian satu meter di setiap badan jalan.

 

Hal itu disebabkan tingginya curah hujan yang terus menerus turun hingga akhirnya meluap masuk ke badan jalan.Bahkan di beberapa titik jembatan yang dibangun juga jebol akibat tak mampu menahan beban kendaraan alat berat perusahaan yang melintas.

Dengan kondisi jalan saat ini, wilayah penghasil nikel di Sultra itu mengalami kesulitan pasokan sembilan bahan pokok ( Sembako ) dari luar daerah. Bukan hanya sembako, bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji juga sulit karena akses jalan yang sudah tak ada ruang untuk dilintasi.

Akibatnya, harga melonjak naik terlebih lagi sudah memasuki bulan suci ramadhan di mana kebutuhan masyarakat tentu meningkat pesat.

 

Tampak mobil truk yang bermuatan elpiji terbalik di jalan rusak tersebut

Sekretaris Komisi B DPRD Konawe Utara, Safrin mengungkapkan selaku Komisi yang membidangi masalah jalan, pihaknya sangat menyayangkan sikap kontraktor dan pihak pemerintah setempat elaku penanggung jawab yang tak koperatif dan belum melakukan tindakan perbaikan secepatnya, mengigat pekerjaan tersebut telah berjalan sejak 2015 lalu.

Terkait hal itu,legislator Partai Golkar itu juga telah menginstruksikan untuk segera dikerjakan agar tidak membahayakan, menyiapkan alat berat setiap titik jalan yang dianggap rawan agar kendaraan yang tertanam segera dievakuasi.

Kubangan lumpur segera dikeruk dan diturunkan pasir kali serta membatasi kedaraan melintas yang kapasitanya mencapai 20 ton. Namun mirisnya, hal itu juga tak diindahkan oleh yang bersangkutan ( Kontraktor – red).

 

 

” Sebagai penyambung lidah rakyat dan juga pengguna jalan kami sangat perihatin masalah ini. Kami tekankan pihak terkait segara melakukan perbaikan.,” kata Safrin dengan nada kesal saat ditemui media, Minggu, (28/5/2017).

Kata dia, kalau hal ini dibiarkan, Konut akan kembali lagi di era di tahun 70-an. Di mana tidak memiliki akses jalan darat, justru yang ada lewat laut yang sangat beresiko.Dan otomatis Konut akan jadi daerah terisolir.

Ketua DPD II Golkar Konut ini menuding perbaikan jalan itu sebagai tindakan mal praktek.Menurutnya tidak tampak profesionalisme dalam bekerja serta tidak tersturktur dan sistematis sehingga membuat jalan tak kunjung selesai.

“Kalau begini kan yang dirugikan pengguna jalan, dulu jalan lewat morosi itu masih bisa dilalui kendaraan.Tapi sekarang malah menjadi ancaman bagi pengendara yang melintas. Mana lagi ada bekas galian jalan yang dalamnya belasan meter, kalau jatuh disitu orang jelas langsung mati,”ujarnya.   ( Suhar/Rhn/Red)

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share
error: Content is protected !!