


SUARASULTRA.COM, KONAWE – Berangkat dari kesenjangan sosial yang kerapkali dijumpainya di tengah masyarakat desa Punggaluku, sosok pria paru baya yang merupakan karyawan salah satu perusahaan property di Kota Kendari, berniat untuk maju bertarung dalam kontestasi pemilihan kepala desa di kampung halamannya di desa Punggaluku, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 12 Desember mendatang.
Dialah Keduslan, pria sederhana yang ingin membaktikan diri sepenuhnya untuk masyarakat di kampungnya. Ia tentunya tidak asing bagi warga desa tersebut, selain aktif dalam berbagai macam kegiatan keagamaan, ia juga dikenal sebagai sosok yang humanis.
Melalui wawancara singkat via WhatsApp, Minggu, (8/12). Keduslan menuturkan tentang niatanya untuk maju sebagai calon Kades Punggaluku pada Pilkades serentak Se-Kabupaten Konawe mendatang.
Menurut Keduslan, bahwa potensi sumber daya pemuda di Desa Punggaluku sangatlah beragam. Maka akan menjadi hal yang membanggakan ketika potensi anak muda disokong oleh pemerintah.
“Sangat banyak potensi anak-anak muda di Punggaluku ini, dan itu beragam. Ada yang di bidang Olahraga, Budaya, Keagmaan, Usaha Barbershop bahkan di multimedia (Game dan Youtubers). Ruang ini harus disokong oleh pemerintah di samping dapat melahirkan bibit atlit olahraga, hal itu bisa memberikan mereka penghasilan,”tuturnya.
Suami dari Nonong Yuniarlina P, ini melihat perlunya pemerintah hadir memberikan rasa adil kepada masyarakat Dusun III Desa Punggalaku yang berada di dalam Lorong untuk mendapatkan akses jalan yang bagus dan penerangan lampu, dengan cara memaksimalkan sumber daya desa yang dimiliki.
“Saya melihat pemerintah harus hadir memberikan rasa adil kepada masyarakatnya,” ujarnya.
Selain itu ia berkomitmen untuk memberikan rasa bahagia kepada masyarakat yang lanjut usia (lansia) dengan memberikan bantuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurutnya, itulah esensi dari program pemerintah yakni kesejahteraan rakyat.
“Kalau diamanahkan (terpilih) nantinya, saya akan mencanangkan program kampung layak lansia, yaitu pemberian bantuan untuk masyarakat lansia. Pemerintah mesti hadir memberi rasa bahagia di hari tua mereka karena itulah esensi pemerintah, pelayan rakyat,”katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ketika terpilih, demi menjamin program-programnya terlaksana, Ia bersiap menghibahkan gaji yang ia terima.
“Saya akan hibahkan gajiku selama menjabat untuk membiayai program itu, dan itu adalah komitmen politik saya. Saya rela tidak menerima gaji asalkan tidak ada lagi masyarakat Desa Punggaluku yang merasa tidak tersentuh atas kinerja pemeritah,” tegasnya.
Terakhir, ia berjanji akan melakukan penataan tata kelola pemerintah desa secara transparan tanpa nepotisme.
“Saya berjanji tata kelola pemerintahan secara transparan tanpa nepotisme, dan apabila program saya tidak terwujud dalam waktu satu tahun, saya akan mengundurkan diri,” tutupnya.
Laporan: Ikram


