Demo di Kementerian BUMN, Aliansi BEM Nusantara Minta Erick Thohir Dicopot

  • Share
Aliansi BEM Nusantara saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Aliansi BEM Nusantara saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa (9/11/2021).

JAKARTA – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin, (8/11/2021).

Massa aksi ini merupakan gabungan BEM Nusantara dari setiap daerah mulai dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Bengkulu. Termasuk Presma BEM STMIK Catur Sakti Kendari.

Eko Pratama selaku Koordinator Pusat (Korpus) BEM Nusantara menjelaskan bahwa aksi kali ini, BEM Nusantara membawa lima poin tuntutan tentang evaluasi Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir.

Kelima tuntutan yang dimaksud Korpus sebagai berikut:

1. Meminta Presiden RI mengevaluasi Kementerian BUMN.

2. Meminta Presiden RI mencopot/mereshuffle Menteri BUMN Erick Thohir.

3. Meminta Presiden RI untuk berani bertindak demi menyelamatkan BUMN dan Negara.

4. Mengecam pemikiran Menteri BUMN Erick Thohir terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN) yang tidak akan merugikan Negara.

5. Meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertanggung jawab atas kerugian BUMN

‘Lima poin tuntutan itu merupakan hasil kajian strategis kami,’ ungkap Eko dalam rilis yang diterima redaksi Suara Sultra, Selasa (9/11/2021).

Eko Pratama kembali menegaskan bahwa gerakan yang dilaksanakan hari ini murni hasil kajian strategis BEM Nusantara tidak ada tendensi politik dari pihak manapun.

“Kita tidak afiliasi dengan kepentingan manapun apalagi ditunggangi dari politik lainnya, kami tegaskan bahwa gerakan ini murni hasil kajian kami.”tegasnya.

Menurut Eko, BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang tujuannya untuk kemaslahatan rakyat. Ia tidak ingin BUMN dijadikan sebagai alat untuk kepentingan oligarki dalam mencapai kekuasaan.

“Ketika itu terjadi, dampaknya akan membuat rakyat menjadi lebih susah apalagi situasi pandemi yang masih melanda negara kita,”tutupnya.

Baca Juga:  275 SD dan 235 PAUD di Konawe Terlibat Dalam HPSN 2022

Laporan: Redaksi

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share