Kepala Staf Kepresidenan RI Kunker di Butur, Pelabuhan Laut Desa Banu-banua Jaya Ambruk

  • Share
Kondisi Pelabuhan Laut Desa Benua-benua Jaya yang ambruk.

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Kondisi Pelabuhan Laut Desa Benua-benua Jaya yang ambruk.

SUARASULTRA.COM | BUTON UTARA – Pelabuhan Laut di Desa Banu-banua Jaya Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara (Butur) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ambruk, Selasa 18 Oktober 2022.

Pelabuhan Laut Desa Benua-benua tersebut digunakan oleh Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko dan rombongan bersama Pemda Butur saat melakukan kunjungan kerja ke salah satu desa yang ada di Butur.

Diduga material kayu pelabuhan tersebut telah lapuk hingga tidak mampu menopang beban berat saat dipadati masyarakat yang datang menyaksikan langsung mantan Panglima TNI dan rombongan saat hendak berangkat menuju Desa Koepisino (Tanah Merah) melalui jalur laut menggunakan Sped Boat.

Akibatnya insiden tersebut, sejumlah siswa sekolah dasar negeri (SDN) guru dan beberapa masyarakat setempat menjadi korban karena jatuh dan tertimpa puing bangunan pelabuhan hingga mengalami luka-luka.

Sejumlah pengunjung yang terluka terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Tampak Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko didampingi oleh Bupati Butur H. M. Ridwan Zakariah

Diketahui, usai mengunjungi lokasi pembangunan Bandara dan meninjau hutan mangrove, Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Purn) Moeldoko juga di jadwalkan akan mengunjungi Desa Koepisino (Tanah Merah) dan Langere pada 18 Oktober 2022 menggunakan Sped Boad dari pelabuhan kapal Desa Banu-banua Jaya.

Kepala Desa Banu-banua Jaya, Saharul yang ditemui di kediamannya mengakui adanya insiden itu. Namun, dia mengaku tidak berada di tempat saat kejadian karena dalam kondisi sakit dan sedang periksa kesehatan di Rumah Sakit.

Meski demikian, Saharul menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan secara langsung ke Dinas Perikanan Butur tentang kondisi fisik pelabuhan sehari sebelum kegiatan dilaksanakan.

“Saya kemarin dipanggil di Dinas Perikanan, tapi pak Kadis tanyakan perahu untuk antar rombongan ke tanah merah. Saya bilang perahu di sana kecil semua cuman katinting,”.ungkap Saharul.

“Memang pak Kadis sempat bilang rombongan akan lewat pelabuhan Banu-banua Jaya dan saya langsung bilang kalau kondisi jembatan itu sudah tidak bisa dipake, apalagi untuk rombongan,” pungkasnya.

Laporan: Anto Lakansai

Editor: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share