



SUARASULTRA.COM | KONAWE – Assosiasi Kabupaten (ASKAB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Konawe sukses melaksanakan Kongres Tahunan di salah satu hotel di Kota Unaaha, Senin 6 Februari 2023.
Kongres tahunan yang mengangkat Tema ” Bersatu Merajut Harmonisasi Menuju Terwujudnya Prestasi” tersebut ditutup secara resmi oleh Ketua ASKAB PSSI Konawe Rusdianto, SE, MM, sekira pukul 16.05 WITA.
Pada kesempatan tersebut, Rusdianto mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah bersama – sama mengikuti Kongres Tahunan ASKAB PSSI Konawe hingga selesai. Di mana kata dia, dalam Kongres Tahunan PSSI Konawe ini telah ditetapkan beberapa program kerja untuk tahun 2023 ini.
“Kepada saudara Sekum agar hasil kongres ini segera dilaksanakan. Berkoordinasi dengan Asprov PSSI Sultra untuk rencana pelatihan pelatih dan kegiatan lainnya,” pinta Rudi sapaan akrab Ketua ASKAB PSSI Konawe ini.

Menurut Wakil Ketua DPRD Konawe ini, apa yang telah ditetapkan dalam kongres tahunan hari ini merupakan keputusan tertinggi di ASKAB PSSI Konawe. Sehingga ia berharap dalam pelaksanaannya harus dipatuhi oleh semua pihak.
“Ini bukan keputusan Ketua ASKAB PSSI Konawe tetapi keputusan kongres yang telah disepakati bersama,” tegasnya.
Selain menetapkan program kerja, Kongres Tahunan ASKAB PSSI Kabupaten Konawe juga menetapkan sanksi kepada pemain yang telah melakukan pelanggaran.
Hal ini diungkapkan oleh Komite Eksekutif atau Exco ASKAB PSSI Konawe Jumar, S.Pd selaku pimpinan rapat dalam kongres yang dihadiri oleh 88 orang peserta tersebut.
“Kongres ini juga telah menjatuhkan sanksi larangan bermain pada kompetisi resmi ASKAB PSSI Konawe selama dua tahun kepada pemain yang telah melakukan pelanggaran,” ungkap Jumar saat ditemui usai memimpin jalannya Kongres Tahunan ASKAB PSSI Konawe.
Menurut Jumar, sanksi dijatuhkan kepada kedua pemain tersebut karena dengan tindakannya telah merugikan daerah pada Porprov Sultra yang digelar di Buton pada Desember 2022 lalu.
“Kedua pemain ini kami anggap sebagai roh dari PS Konawe. Mereka pada Porprov 2018 lalu membela Konawe. Tapi di Porprov Buton mereka lebih memilih memperkuat daerah lain ketimbang daerahnya sendiri,” tegas Jumar.
Laporan: Sukardi Muhtar





