


SUARSULTRA.COM | BOMBANA – Perusahaan Tambang Emas di Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah sekitar 10 tahun berkonflik Konflik itu terjadi antara pemegang saham mayoritas (Surabaya) dan pemegang saham minoritas ( Jakarta) PT Panca Logam Makmur.
Salah satu Tokoh Pemuda Moronene Heryanto mengatakan akibat konflik berkepanjangan tersebut, beberapa masalah dan kesenjangan sosial pun terjadi di wilayah setempat diantaranya Dana Bagi Hasil (DBH) akan pertambangan tersebut tidak ada.
Kemudian, konflik antara masyarakat tentang lahan pertambangan yang tidak berujung dan pemberdayaan masyarakat di sekitar pertambangan (CSR) yang tidak berjalan sesuai peraturan perundang -undangan. Serta kasus PHK sepihak bahkan penggajian karyawan tidak sesuai UMR dan lain sebagainya.
“Indikasi atas masalah tersebut, kami berkesimpulan jika tidak mampu berinvestasi dengan baik, sebaliknya PT PLM angkat kaki dari Wonua Bombana,” tulis Heryanto selaku ketua Tokoh Pemuda Moronene, Senin 16 Oktober 2023 di beranda akun Facebooknya.
Laporan: Dirman
Editor: Sukardi Muhtar













