SUARASULTRA.COM | KONAWE – Aksi keji Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali memakan korban jiwa. Belasan pendulang emas di wilayah Yahukimo, Papua, dilaporkan menjadi sasaran pembantaian brutal.
Kabar duka ini sontak menyentak warga Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, setelah salah satu korban teridentifikasi sebagai warganya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sebanyak 13 orang pendulang emas menjadi korban keganasan KKB. Di antara korban tewas tersebut, teridentifikasi seorang pria bernama Yuda Lesmana, kelahiran Desa Puday, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe.
Camat Wonggeduku, Tira Liambo, S.Kom membenarkan kabar tragis tersebut saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Jumat 11 April 2025.
Ia juga membenarkan bahwa foto jasad dan kartu identitas yang beredar luas di media sosial adalah benar milik Yuda Lesmana.
“Benar, korban Yuda adalah warga Desa Puday yang telah menikah dan berdomisili di Kecamatan Sawa, Konawe Utara,” ungkap Tira Liambo dengan nada duka.
Lebih lanjut, Tira menjelaskan bahwa Yuda Lesmana telah lama merantau ke Yahukimo, Papua, untuk mencari nafkah sebagai pendulang emas sejak tahun 2018.
“Sudah sejak tahun 2018 almarhum bekerja di sana. Saat ini, kami masih menunggu informasi lebih lanjut terkait proses pemulangan jenazah ke Puday,” jelasnya.
Kabar yang lebih memilukan, Camat Tira juga mengungkapkan bahwa ada seorang warga Puday lainnya yang turut serta ke Yahukimo untuk mendulang emas bersama Yuda Lesmana. Pria tersebut bernama Ricky, yang tak lain adalah adik kandung korban.
“Saat Lebaran kemarin, Ricky menyusul kakaknya, Yuda Lesmana, ke Papua karena penghasilan di sana menjanjikan. Namun, hingga saat ini, keberadaan Ricky belum diketahui,” tutur Tira dengan nada khawatir.
Pihak keluarga di Konawe saat ini diliputi kecemasan mendalam dan berharap agar keberadaan Ricky segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Pemerintah Kecamatan Wonggeduku juga berupaya berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai nasib Ricky.
Tragedi ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Papua, menimbulkan luka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Konawe pada umumnya.
Laporan: Sukardi Muhtar
