Operasi Produksi, PT ST Nickel Resources Disebut Tak Berikan Kontribusi PAD ke Kabupaten Konawe

  • Share
Aktivitas Hauling PT ST Nickel Resources.

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kehadiran investasi pertambangan di suatu daerah diharapkan membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dan pemerintah daerah. Terbukanya lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah harapan utama yang menyertai masuknya investasi, khususnya di sektor pertambangan.

Namun, tidak semua investasi mampu memberikan kontribusi yang diharapkan. Contohnya, PT ST Nickel Resources yang beroperasi di Desa Dunggua, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe. Perusahaan ini disebut tidak memberikan kontribusi PAD bagi daerah setempat, meskipun beroperasi aktif di wilayah tersebut.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Konawe, Cici Ita Ristianty, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada pemasukan PAD yang diterima dari aktivitas PT ST Nickel Resources.

“Tidak ada sama sekali pemasukan PAD dari perusahaan tersebut. Kami bahkan sudah menghubungi Dinas Perhubungan yang menjadi leading sektor terkait pengangkutan dan penggunaan jalan, namun tidak ada perkembangan,” jelas Cici, Kamis (19/6/2025).

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe, Febri Malaka, mengungkapkan bahwa selama masa jabatannya, pihak perusahaan belum pernah melakukan koordinasi terkait aktivitas mereka.

“Tidak ada koordinasi resmi dari PT ST Nickel Resources kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Perhubungan, meskipun mereka menggunakan jalan kabupaten dalam operasionalnya,” ungkap Febri saat ditemui di kantornya, Selasa (17/6/2025).

Menurut Febri, perusahaan yang memanfaatkan fasilitas jalan milik kabupaten wajib berkoordinasi dengan dinas perhubungan untuk memastikan kegiatan pemuatan ore nikel berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Seharusnya mereka mengajukan surat koordinasi kepada kami. Jika sudah ada koordinasi, kami dapat melakukan pengawasan jumlah muatan dan menghitung potensi PAD yang masuk ke daerah,” tambahnya.

Febri menegaskan bahwa kehadiran perusahaan pertambangan harus memberi manfaat finansial kepada pemerintah daerah, bukan hanya dinikmati oleh kota atau provinsi lain.

Baca Juga:  Jumlah Warga Miskin dan Pengangguran di Kendari Menurun, Seperti ini Datanya

“Kami mendukung investasi di Konawe, tapi tentunya harus ada keuntungan berupa PAD yang diterima daerah,” tegas Febri.

Di sisi lain, Humas PT ST Nickel Resources, Andi Herman, menanggapi bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe.

“Koordinasi pasti ada, kecuali mungkin ada pergantian pimpinan baru di pemerintah daerah atau Dinas Perhubungan. Bahkan ada dua orang dari Dinas Perhubungan yang membantu mengatur mobil saat proses hauling,” kata Andi Herman.

PT ST Nickel Resources merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang memiliki izin operasi produksi di Kabupaten Konawe. Perusahaan ini beroperasi di Desa Dunggua, Kecamatan Amonggedo, dan melakukan pemuatan ore nikel yang diangkut menuju jetty PT Tiara Abadi Sentosa (TAS) di Kota Kendari.

Dalam prosesnya, ore nikel diangkut melalui jalan kabupaten dari Desa Dunggua ke Kelurahan Pondidaha sejauh 1-2 kilometer, kemudian dilanjutkan menggunakan jalan nasional menuju jetty PT TAS.

Laporan: Redaksi

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share