SUARASULTRA.COM, KENDARI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari, Sultra merupakan Rumah Sakit Plat merah, mempunyai gedung yang megah, fasilitas yang hampir lengkap serta semboyan pelayanan prima ternyata berbanding terbalik dengan pelayanan yang diberikan.
Hal tersebut terbukti, karena baru-baru ini, ada warga yang butuh perawatan dalam hal ini mau melahirkan, namun petugas jaga Rumah Sakit menolak dengan alasan ruangan bersalin lagi penuh. Kemudian petugas tersebut mengarahkan pasien untuk ke rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Aliya.
Merasa kecewa sehingga warga tersebut menuangkan keluhannya di media sosial Facebook oleh pemilik akun bernama Hasbullah Syaf. Dalam statusnya, ia bercerita bahwa pada Rabu (11/4) sekitar pukul 04.00 Wita Ia mengantar teman istrinya yang akan melahirkan di RSUD Kota Kendari.
Setibanya di IGD, ada petugas jaga dua orang sedang asik bermain Handphone. Lalu, ia memberitahu petugas bahwa ada pasien mau melahirkan, kemudian petugas jaga itu menjawab bahwa ruang bersalin sedang penuh dan disarankan pergi ke RS lain.
“Apa begini pelayanan di Rumah Sakit plat merah,” tulisnya.
Postingan itu lalu di scranshoot dan dikirim ke Group WhatsApp Sulawesi Tenggara Demokrasi Monitoring (Sultra DeMo). Setelah diposting, lalu ada anggota grup yang mengomentari bahwa ia juga pernah mengalami pelayanan tidak menyenangkan di RSUD Kota Kendari.
“Saya juga pernah mengalami hal seperti itu (Pelayanan Tidak Baik) waktu saya bawa anak saya ke RS Abunawas (RSUD Kota Kendari),” tulis salah satu member.
Sementara itu, pihak RSUD Kota Kendari, melalui Pejabat Sementara (Pjs) RSUD Kota Kendari, Sumarni membenarkan hal tersebut, bahwa ada pasien yang akan melahirkan pada pukul 04.00 Wita. Dan Ia juga membenarkan bahwa ada dua petugas jaga yang menerima pasien tersebut.
Menurutnya, saat kedatangan pasien yang dimaksud, petugas jaga langsung mengecek ke ruangan bersalin dan kondisi ruangan sedang penuh. Lalu petugas jaga menyarankan agar mencari rumah sakit terdekat.
“Saya sudah ditelfon sama Ibu Direktur soal keluhan pasien, karena beliau sedang tugas dinas luar kota. Pagi tadi saya langsung panggil petugas jaga. Ternyata memang saat itu kondisi ruangan sedang penuh. Jadi sebenarnya sudah tidak ada masalah,” jelas Rabu (11/4).
Menurutnya, Direktur RSUD Kota Kendari juga sudah menghubungi keluarga pasien dan menjelaskan bahwa ada miskomunikasi.
“Sudah clear masalahnya. Karena saat disarankan oleh petugas jaga, salah seornag keluarga pasien sempat menitip pesan jika ada keluarga yang datang, bilang dirumah sakit lain. Jadi dianggap sudah tak ada masalah,” jelasnya.
Selain itu, Ia juga menjelaskan, bahwa pihaknya juga sudah diwanti wanti sama Atasan untuk tidak menolak pasien, kecuali memang penuh terpaksa ditolak, tidak mungkin satu bed dipakai dua orang itu sudah tidak manusiawi, dan sudah melanggar SOP.
“Kalau pasien ada masuk kita juga inkam,” urainya.
Ditempat yang sama Kepala seksi keperawatan Waode Harsen Ia juga membenarkan, memang ada pasien, namun tidak seperti itu kejadiannya. Petugasnya jaga atas nama Asran, karena penuh ruangan, sehingga Ia menyuruh pasien untuk ke rumah sakit Aliya.
Dan saat juga keluarga pasien menyampaikan pesan kepada Asran, jika ada keluarganya yang datang di rumah sakit Abunawas, agar diarahkan di Aliyah.
“Jadi kesimpulannya tidak ada pasien yang diterlantarkan, kita juga tidak pernah menolak pasien,” tutupnya.
Laporan : Adam
