SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kasus pembalakan liar yang melibatkan Andrian Syahbana memasuki babak baru. Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe berhasil menyelesaikan proses hukum terhadap terpidana tersebut dengan menerima pembayaran denda senilai Rp1 miliar pada Selasa 21 Januari 2025 kemarin.
Kepala Kejari Konawe, Musafir, mengungkapkan bahwa denda tersebut terkait dengan tindak pidana pembalakan liar dan pemanfaatan kawasan hutan secara ilegal. “Andrian Syahbana terbukti bersalah dalam kasus ini, melanggar pasal 98 ayat 1 junto pasal 19 huruf B Undang-Undang No 18 Tahun 2023 tentang pencegahan dan pengrusakan hutan,” jelas Musafir.
Menurut putusan Mahkamah Agung, Andrian dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan dan denda sebesar Rp1 miliar. “Jika denda ini tidak dibayar, maka terpidana akan menjalani tambahan pidana kurungan selama 6 bulan,” terang Musafir.
Namun, meski menghadapi ancaman hukuman tambahan, keluarga terpidana melalui kuasa hukum menyampaikan bahwa Andrian lebih memilih untuk membayar denda daripada menjalani pidana tambahan tersebut.
Musafir juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan kuasa hukum Andrian yang secara sukarela membayar denda sesuai putusan. “Pembayaran ini juga menjadi langkah penting dalam mendukung pemulihan dan pelestarian hutan,” ujar Musafir.
Proses penerimaan pembayaran denda berlangsung di Aula Kejari Konawe, yang juga dihadiri oleh Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (KasiPidum) Nurbudi Yunarko, kuasa hukum terpidana, keluarga, dan pihak Bank. Pembayaran tersebut harus disetorkan ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam waktu 1×24 jam setelah transaksi.
Laporan: Sukardi Muhtar
