


SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kepolisian Resor (Polres) Konawe menggelar konferensi pers pada Rabu 16 April 2025 untuk memberikan keterangan terkait penemuan dan penanganan mortir yang diduga merupakan peninggalan Jepan.
Konferensi pers dipimpin langsung oleh Wakapolres Konawe, Kompol Jamaluddin Saho, S.Hi, MH yang didampingi oleh Kabag Ops Polres Konawe, Kompol Ilham, SH Komandan Detasemen (Danden) Gegana Brimob Polda Sultra, Kompol Asri Dyni, Kanit Jibom IPDA I Nyoman Alit Trinadi A, dan Kasi Humas Polres Konawe, IPDA Suhardin.
Dalam keterangannya, Kompol Jamaluddin menjelaskan bahwa mortir tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama Nasran, yang merupakan warga Desa Andoluto. Mortir itu ditemukan di kebun miliknya yang terletak di belakang rumah.
“Petani yang menemukan mortir awalnya mengira benda tersebut adalah sebuah botol. Namun, setelah digali lebih lanjut, ia menyadari ada keanehan,” ungkap Wakapolres Konawe.
Setelah menyadari temuannya yang mencurigakan, Nasran segera menghubungi Babinsa setempat. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepada Kanit Intel Polsek Abuki, yang selanjutnya berkoordinasi dengan Polres Konawe.
“Menerima informasi ini, kami segera melaporkannya kepada Bapak Kapolres Konawe. Beliau kemudian memerintahkan Kabag Ops Polres Konawe untuk bersurat kepada Polda Sultra. Selain itu, kami juga memerintahkan personel Polsek Abuki untuk melakukan sterilisasi dan evakuasi di sekitar lokasi penemuan mortir,” jelas Kompol Jamaluddin.
Tindak lanjut dari laporan tersebut, Tim Gegana Brimob Polda Sultra segera mengambil alih proses disposal atau pemusnahan mortir yang berbahaya tersebut.
Mortir UXO Jepang Berdaya Ledak Tinggi Berhasil Diledakkan
Komandan Detasemen (Danden) Gegana Brimob Polda Sultra, Kompol Asri Dyni, mengidentifikasi mortir yang ditemukan sebagai jenis Unexploded Ordnance (UXO) atau bahan peledak yang belum meledak, yang merupakan peninggalan Perang Dunia II dari tentara Jepang.
“Mortir ini termasuk jenis high explosive atau memiliki daya ledak tinggi, dengan perkiraan jangkauan ledakan mencapai 120 meter,” terang Kompol Asri.
Lebih lanjut, Kompol Asri menjelaskan bahwa proses disposal atau peledakan mortir telah berhasil dilaksanakan pada hari Rabu, 16 April 2025, pukul 09.00 WITA. Lokasi peledakan dipilih jauh dari permukiman warga untuk memastikan keamanan.
“Awalnya, rencana pemusnahan akan kami laksanakan pada malam hari sebelumnya, namun kondisi cuaca yang buruk memaksa kami untuk menundanya dan baru bisa kami laksanakan pagi tadi pukul 09.00,” imbuh Danden Gegana Polda Sultra.
Menyikapi penemuan mortir ini, Kompol Asri mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan meminta masyarakat untuk segera menghubungi Babinsa atau Bhabinkamtibmas setempat apabila menemukan benda-benda mencurigakan yang menyerupai mortir atau bom lainnya.
“Masyarakat tidak perlu panik, silakan beraktivitas seperti biasa. Namun, jika menemukan bom, mortir, atau benda sejenis lainnya, jangan sekali-kali menyentuh atau memindahkannya. Segera hubungi anggota TNI atau kepolisian terdekat,” pungkas Kompol Asri, memberikan pesan keamanan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Warga Desa Andoluto, Kecamatan Asinua, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, digegerkan dengan penemuan sebuah mortir di area perkebunan nilam milik lelaki Nasran.
Laporan: Sukardi Muhtar





