


SUARASULTRA.COM | KONUT – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Konawe Utara (Konut), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rico Fernanda, SH, S.IK, MH, bergerak cepat melakukan mediasi dengan keluarga korban dan organisasi masyarakat (Ormas) menyusul insiden penusukan yang menimpa seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan anggota Komponen Cadangan (Komcad).
Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Langgikima, Kecamatan Langgikima, pada Sabtu dini hari, 10 Mei 2025.
Insiden bermula sekitar pukul 01.50 WITA ketika dua korban, yakni MH (23), seorang anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 711/Raksatama (RKS), dan DH (33), yang terdaftar sebagai anggota Komcad, terlibat adu mulut dengan seorang pengunjung di depan tempat hiburan malam Cafe Lucky Jambu-jambu.
Percekcokan tersebut kemudian berujung pada perkelahian fisik, di mana pelaku berinisial A (36) menggunakan senjata tajam jenis badik untuk menusuk kedua korban.
Akibat serangan tersebut, anggota TNI MH mengalami empat luka tusuk serius, tiga di bagian dada kiri dan satu di dada kanan.
Saat ini, MH telah dirujuk ke Rumah Sakit Korem di Kendari untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, anggota Komcad DH menderita satu luka tusuk di bagian pinggang kiri dan sedang menjalani perawatan di Puskesmas Langgikima.
Menyikapi kejadian ini, Kapolres Konut AKBP Rico Fernanda langsung memimpin personel kepolisian untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), mengevakuasi pelaku dari tempat persembunyiannya di sebuah kamar kos, serta melakukan koordinasi intensif dengan para tokoh Ormas setempat.
Langkah cepat ini bertujuan untuk meredam potensi terjadinya amukan massa sebagai respons atas tindakan penganiayaan tersebut.
“Kami telah mengambil langkah persuasif dengan berkomunikasi secara baik kepada pihak keluarga korban dan para tokoh masyarakat. Tujuannya adalah agar pelaku dapat kami bawa ke Mapolres Konawe Utara untuk menjalani proses hukum sesuai dengan perbuatannya,” tegas AKBP Rico Fernanda dalam keterangannya.
Saat ini, situasi di wilayah Langgikima terpantau dalam penjagaan ketat oleh aparat gabungan dari Polres Konut dan Polsek Wiwirano. Pengamanan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan adanya reaksi lanjutan dari pihak keluarga korban maupun Ormas terkait.
Laporan: Redaksi





