Wacana Pergantian Ketua DPRD Konawe Menuai Pro dan Kontra

  • Share
Muh. Hajar saat melakukan aksi unjuk rasa. Dok: Suara Sultra

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Muh. Hajar saat melakukan aksi unjuk rasa. Dok: Suara Sultra

SUARASULTRA.COM | KONAWE – Wacana pergantian ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe terus bergulir. Isu pelengseran Dr. Ardin sebagai orang nomor satu di lembaga legislatif Konawe itu menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Diketahui, isu pergantian ketua DPRD Konawe pertama kali dilontarkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Gusli Topan Sabara, ST MM yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati mendampingi Kery Saiful Konggoasa.

Wacana ini tentu menyita perhatian publik, khususnya pendukung kedua kubu (Gusli.- Ardin). Saling serang melalui media daring pun tak terhindarkan. Bahkan di sosial media (Sosmed) menjadi perdebatan antar pendukung fanatik.

Menaggapi situasi politik terkini daerah lumbung beras Sultra ini, Muhammad Hajar salah satu aktivis Konawe menghimbau semua pihak untuk menahan diri. Tidak tersulut emosi yang nantinya dapat mengganngu stabilitas daerah.

“Sebagai generasi muda, kita seharusnya tidak ikut terlibat dalam perseteruan elit. Biarkan mereka menyelesaikan dengan cara keduanya,” kata Hajar sapaan akrabnya saat ditemui, Sabtu (3/10/2020).

Menurut Hajar, pergantian tersebut merupakan domain partai politik yakni PAN. Sehingga selaku aktivis Konawe dirinya mengajak semua pihak khususnya kubu Gusli dan Ardin tidak terpancing. Karena kata dia, politik itu dinamis, tidak ada kawan sejati dan tidak ada musuh abadi.

“Pada unumnya, saling serang elit itu terjadi di atas panggung, tapi di belakang layar mereka kembali berpelukan. Yang korban adalah para pendukung fanatik. Apalagi ini kan internal partai mereka,” ujarnya.

Sebagai generasi muda, apalagi sebagi aktivis kita harus cerdas membaca situasi politik itu. Apalagi pesta demokrasi lima tahunan (Pilkada) masih jauh. Menurut dia, biarkanlah proses politik itu berjalan sebagai mana mestinya. Tidak perlu kita ikut menjadi penyulut kekisruhan di daerah ini.

Baca Juga:  13 Pelaku Demo Anarkis Diamankan Polisi, Korlap: Kami yang Bersalah, Tidak Ada Kekerasan Saat Penangkapan

“Yang penting saat ini, saya selaku aktivis Konawe selalu berusaha bagaimana membantu Kepolisian dalam hal ini Polres Konawe menjaga stabilitas daerah. Tentu dengan tidak ikut andil dalam masalah politik ini,” terangnya.

Dikatakan, di masa pandemi Covid-19 ini seharusnya kita saling menguatkan. Saling menjaga dan bersatu bersama pemerintah, kepolisian dan stake holder lainnya untuk memutus rantai penyebaran Covid -19.

“Ini yang lebih penting. Pilkada Konawe masih jauh. Mari kita jaga bersama kondositif daerah kita, Konawe damai, Konawe nyaman tanpa Covid-19,” pungkasnya.

Laporan: Sukardi Muhtar

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share