Warga Routa Bela PT SCM, Desak Pemda dan Polisi Jaga Kondusivitas Investasi
SUARASULTRA.COM | KONAWE – Sorotan negatif terhadap PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) dimentahkan oleh sekelompok warga Kecamatan Routa. Melalui aksi damai, Kamis (11/9/2025), mereka menyatakan dukungan penuh terhadap keberadaan perusahaan tambang nikel tersebut.
Unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Bupati Konawe ini diprakarsai Aliansi Pemerhati Masyarakat Routa. Dalam orasinya, perwakilan massa, Bahar, menegaskan bahwa kehadiran PT SCM telah memberikan dampak nyata bagi pembangunan Routa.
“Kehadiran SCM sangat positif bagi masyarakat. Kami meminta Bupati Konawe untuk memerintahkan pemerintah kecamatan, kelurahan, dan desa agar menjaga investasi serta ketertiban di wilayah kami,” tegas Bahar.
Menurutnya, sebelum masuknya PT SCM, Routa merupakan daerah terisolasi. Namun kini, wilayah tersebut mulai dikenal hingga tingkat nasional bahkan internasional.
Sekda Konawe: Investasi Harus Inklusif
Aksi massa diterima langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Dr. Ferdinand SP., MH., di ruang kerjanya. Dalam dialog bersama perwakilan warga, ia menyampaikan visi Bupati Yusran Akbar terkait arah investasi di Konawe.
“Ada tiga hal yang menjadi impian Bupati dalam menghadirkan investasi. Pertama, memberi manfaat bagi pemerintah daerah, kedua untuk masyarakat, dan ketiga tentu bagi investor itu sendiri,” jelas Ferdinand.
Ia menegaskan, arah kebijakan investasi ke depan tidak boleh hanya menguntungkan korporasi, melainkan harus memberi pemerataan manfaat. Pertumbuhan ekonomi, menurutnya, tidak bisa hanya bertumpu pada APBD, tetapi juga pada geliat investasi dan daya beli masyarakat.
“Patut kita bangga, pertumbuhan ekonomi Konawe tahun lalu mencapai 11,5 persen. Itu pun belum termasuk kontribusi Routa. Jika dimasukkan, angkanya bisa menembus di atas 15 persen,” ungkapnya.
Sekda menutup pertemuan dengan mengajak masyarakat terus mengawal investasi PT SCM agar manfaatnya semakin dirasakan luas, meski diakui masih ada beberapa kekurangan yang harus dibenahi.
Laporan: Sukardi Muhtar
