Suarasultra.com, Unaaha – Penangkapan Japriadil Adiatama (Adi) yang merupakan pegawai honorer di Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe oleh Kepolisian Resort Konawe juga menyeret nama lembaga Adiyaksa tersebut.
Pasalnya, beredar kabar kalau tersangka menggandakan /mencatak uang palsu tersebut di salah satu ruangan di kantor tempatnya bekerja itu.
Kepala Kejari Konawe melalui Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pudum), Ilmiawan ssat dikonfirmasi membenarkan jika Adi ( tersangka ) adalah pegawai mereka. Kata dia, yang bersangkutan telah mengabdi sebagai tenaga honor sejak Januari 2017 lalu.
Menurut Ilmiawan, Adi merupakan honorer yang bertugas di seksi Pidana umum.
“Kebetulan dia adalah anggota saya di Pidum. Di sini biasanya dia membantu dalam urusan registrasi,” ujarnya.
Ia menuturkan, Adi adalah anak yang agak pendiam. Komunikasi dengan rekan sekantornya juga baik.Menurutnya, tidak ada perilaku yang begitu mencurigakan dari yang bersangkutan.
“Yang kami tahu itu, belum lama ini orang tuanya meninggal,” katanya.
Terkait kabar yang menyatakan kalau tersangka mencetak Upal di kantor Kejari, Ilmiawan mengaku tidak tahu. Pihaknya masih menunggu informasi dari penyidik Polres Konawe.
“Kalau masalah itu, kami serahkan ke Polres. Kami menunggu informasi dari sana,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Jajaran Reskrim Polres Konawe telah mengamankan tersangka Adi dan Deri terkait kasus Upal, pada Jumat (28/04/2017). Keduanya diamankan bersama barang bukti berupa dua lembar Upal pecahan seratus ribu, satu lembar pecahan seratus ribu asli sebagai pembanding dengan nomor seri yang sama serta satu buah gunting yang digunakan menggunting upal tersebut. ( RED )
