SUARASULTRA.COM, KONUT – Kerusakan jalan Trans Sulawesi di daerah Paku Jaya Kabupaten Konawe saat ini diduga kuat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Adalah pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Tomia Bersinar yang terletak di Desa Tanjung Laimeo Kecamatan Sawa, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara salah satunya.
Pengelola SPBN ini diduga telah menjual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada non nelayan.Dugaan ini muncul lantaran warga sekitar SPBN sering kali menemukan mobil bermuatan puluhan jeregen sedang melakukan pengisian BBM.
Akibat ulah pengelola SPBN tersebut, stok BBM jenis premium untuk nelayan setiap bulannya sebanyak 32 ton dan solar 64 ton tidak pernah cukup. Kondisi ini tentu sangat merugikan nelayan setempat karena kebutuhan akan BBM tidak terpenuhi secara maksimal.
“Kita sering dapat mobil datang ambil BBM menggunakan jeregen ukuran 35 liter,” kata Aras, salah satu warga di sekitar SPBN, Rabu ( 5/7/2017).
Sementara di tempat terpisah, pengelola SPBN Tomia Bersinar, La Ode Arif saat ditemui awak media mengaku jika pihaknya pernah melakukan penjualan BBM bersubsidi kepada dua orang pemilik izin ( rekomendasi ) dari dinas Kelautan Konawe Utara.
“Kita drop di kepulauan, tapi itu kan di Desa Labengki dan Boenaga. Mereka sendiri yang datang beli di sini, kalau keluarnya ke sana kami tidak tau,” kata La Ode Arif.
Laporan : Suhardiman Sawali
Editor : Redaksi