SUARASULTRA.COM | KONAWE – Kelurahan Asinua, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe sebagai bagian dari pelaksanaan Aksi Perubahan Kampung Organik dalam Gerakan Petani Sayur Organik Konawe untuk Masyarakat Sejahtera.
Program yang diinisiasi oleh Marjuni Ma’mir selaku Asisten I Setda Kabupaten Konawe ini telah membuktikan hasil nyata kepada masyarakat melalui panen perdana sayuran organik berupa sawi dan kangkung cabut.
Kegiatan panen perdana ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Dr. Ferdinand, SP, MH sebagai bentuk dukungan nyata dari pemerintah daerah. Turut hadir mendampingi, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Konawe Gunawan Samad, Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Jiwa Asri, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Lurah Asinua, serta Marjuni Ma’mir selaku Asisten I Setda Konawe.
Simbol Kesuksesan Gerakan Pertanian Organik
Dalam suasana penuh semangat dan kebersamaan, Ferdinand secara simbolis memulai kegiatan panen dengan mencabut tanaman sayur Sawi dan Kangkung dari demplot P2L. Para tamu undangan, termasuk pengurus dan anggota KWT Hijau Lestari, perangkat Kelurahan Asinua, penyuluh pertanian pendamping, dan masyarakat setempat, turut bergabung dalam panen ini.
“Panen perdana ini bukan hanya tentang hasil panen semata, tetapi juga bukti bahwa gerakan pertanian organik dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Sekretaris Daerah Ferdinand dalam sambutannya.
Sekretaris Daerah dalam arahannya memberikan beberapa poin penting untuk memastikan keberlanjutan program Kampung Organik.
Ia menekankan pentingnya aspek ekonomis budidaya sayuran organik dan peluangnya untuk meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, Sekda menginstruksikan pemerintah kelurahan untuk mengadopsi teknologi pertanian organik yang telah diterapkan agar dapat dikembangkan di wilayah lain.
“Kita harus melihat ini sebagai langkah awal. Dinas Tanaman Pangan dan P4S Jiwa Asri harus terus memberikan dukungan teknis, baik dalam bentuk pelatihan maupun pendampingan, agar gerakan ini menjadi contoh sukses bagi daerah lain,” tegasnya.
Setelah kegiatan panen, acara dilanjutkan dengan laporan dari Marjuni Ma’mir terkait pelaksanaan program Kampung Organik.
Dalam laporannya, Reformer memaparkan tahapan-tahapan kegiatan, mulai dari persiapan, penanaman perdana, pembinaan, hingga panen perdana. Ia juga mengulas berbagai tantangan yang dihadapi serta solusi yang telah diterapkan.
Dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan, Bank Indonesia Perwakilan Sultra, P4S Jiwa Asri, SMKN PP 5 Konawe, Pemerintah dan masyarakat Kelurahan Asinua.
“KWT Hijau Lestari maupun penyuluh pertanian, menjadi kunci keberhasilan program ini. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa/kelurahan lain di Kabupaten Konawe,” harap Marjuni Mamir.
Panen perdana ini menjadi simbol suksesnya kolaborasi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan. KWT Hijau Lestari diharapkan menjadi percontohan untuk pengembangan pertanian organik di Kabupaten Konawe.
Untuk panen selanjutnya akan berjalan secara bertahap sesuai dengan jenis tanaman yang budidayakan oleh KWT Hijau Lestari yang mana acara Penanaman Perdana secara simbolis diawali oleh Pj. Bupati Konawe, Stanley, SE, S.SiT, MM beberapa waktu lalu.
Jenis tanaman sayuran yang diusahakan adalah Sawi, Kangkung, Bayam, Kacang Panjang, Timun, Terong dan Cabe serta Tomat.
Dengan tagline Tanah Subur, Pangan Sehat, Masa Depan Lestari, program ini membuktikan bahwa pertanian organik dapat menjadi solusi inovatif untuk menjawab tantangan di sektor pertanian, termasuk isu keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Laporan: Sukardi Muhtar