SUARASULTRA.COM, KONUT– Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun 2017 sedang melakukan peningkatan produksi pangan nasional. Salah satunya adalah dengan pemberdayaan Generasi muda melalui Gerakan Pemuda Tani Indonesia (GEMPITA), dalam mendorong percepatan pembangunan Indonesia disektor pertanian.
Ketua Kordinator Cabang Gempita Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Aras Moita menjelaskan bahwa program pemerintah terhadap swasembada pangan nasional perlu kita dukung karena petani kita butuh informasi dan pendampingan terkait tata kelola lahan produksi dan lahan tidur.
Dikatakan, untuk sementara, pihaknya telah melakukan pendataan dan pendampingan kepada petani dan pengumpulan data CPCL (Calon Petani dan Calon Lahan) areal lahan petani seluas 255,2 hektar untuk penanaman jagung hibrida di kecamatan Motui dan Sawa yang mana data tersebut sudah terkoordinasi dengan pihak Penyuluh Pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten.
“Data CPCL kelompok tani tersebut sudah melalui tahap verifikasi oleh pihak terkait dan layak untuk pengembangan varietas unggul jagung hibrida binaan Gempita Kabupaten Konut,” kata Aras Moita setelah rapat koordinasi Gempita di Kendari (09/7/2017)
Menurutnya, program Gempita sangat membantu kelompok petani dan pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui program swasembada pangan nasional.
“Dan tentu, kehadiran Gempita merupakan bagian penting dari mitra pemerintah kendatipun kami bukan sebuah organisasi LSM,”ujarnya.
Menurut Aras Moita, untuk pembukaan lahan tidur dan lahan produksi dibutuhkan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan ). Selain itu, masyarakat petani masih memerlukan bantuan dari pemerintah seperti yang dilakukan peyuluh lapangan dan pemberian tambahan alsintan.
Khusus desa Sama Subur Kecamatan Motui, ada 60 Ha areal lahan Pencanangan program swasembada jagung hibrida dibawah binaan Gempita.
Laporan : Suhardiman Sawali
Editor : Redaksi
