SUARASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota ( Pemkot ) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, memiliki 15 unit bangunan Puskesmas. Dari 15 Puskesmas tersebut baru dua yang sudah diakrteditasi oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes). Puskesmas yang sudah masuk kategori madya yakni Puskesmas Lepo – Lepo dan Poasia.
Sementara dua Puskesmas lagi, Wua – Wua dan Puwatu masih menunggu hasil akreditasi dari tim Surveiyor Fasilitas Kesahatan Tingkat Pertama (FKTP) Kemenkes.
Untuk selanjutnya ada dua Puskesmas yang akan dilakukan pengakreditasian pada bulan September mendatang yakni Puskesmas Abeli dan Benu – Benua.
Sedangkan sembilan puskesmas lainnya belum ada perencanaan dari pihak Pemkot Kendari untuk melakukan pengakreditasian. Puskesmas yang dimaksud diantaranya, Labibia, Mekar, Perumnas, Jati Raya, Nambo, Mokoau, Kandai, Mata, Kemaraya,.
Ketua Tim Surveiyor FKPT Kemenkes, Pudjo Sardjono saat ditemui mengatakan, penilaian yang dilukukan dalam sistem akreditasi puskesmas adalah pelayanan yang maksimal serta ketersediaan Sumber Daya Manusia.
“Pemerintah Kota (Pemkot) harus memperhatikan fasiltas penunjang di Puskesmas dalam pertolongan pertama dalam pelayanan masyarakat. Harapannya kedepan semua Puskesmas di Kota Kendari semua terakreditasi,” kata Pudjo Sardjono saat ditemui di salah satu Hotel di Kota Kendari, Minggu (27/8/17) malam.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum menuturkan, tentunya dari kesiapan sarana maupun prasarana kesehatan untuk Puskesmas selalu maksimal. Pihak Dinkes selalu setiap saat mengontrol ketersediaan SDM yang ada serta fasilitas penunjang lainnya.
“Harapan kedepannya adalah di tahun 2019 mendatang semua puskesmas yang ada di Kota Kendari bisa terakreditasi,” pungkas Rahminingrum.
Laporan : Ang
Editor : Redaksi
