SUARASULTRA.COM, UNAAHA – Pimpinan Daerah Aisyiyah ( PDA ) Kabupaten Konawe melalui Community TBC-HIV Care Aisyiyah melaksanakan kegiatan peningkatan / pengembangan kapasitas organisasi dalam hal Advokasi skiil, penggalangan dana dan kampanye media.
Kegiatan yang bertemakan ” Capacity Building Of CSO ( Advocacy Skill, Fundraising & Media Campaign )” ini dilaksanakan selama 3 hari ( Rabu, Kamis, Jumat, 12 sampai dengan 14 September 2018 ) di lantai III Hotel Arisandi Unaaha dihadiri oleh 2 narasumber, yakni Wakil Rektor III UMK, Mustam, SP, MM dan Kepala Bappeda Konawe, Ir. HK Santoso, M.Si.
Adapun materi pertemuan itu mencakup : Materi dasar Advokasi, perencanaan dan penganggaran daerah, kebijakan publik, konsep pelayanan publik dan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah.
Koordinator Comunity TB-HIV Care Aisyiyah Kabupaten Konawe, Dra. Asnidar mengatakan kegiatan peningkatan kapasitas diberikan kepada staf di SSR, SSR Khusus dan CSO/NGO agar mampu melakukan advokasi budgeting skill dan Fundraising di Kabupaten / Kota.
Menurut perempuan berhijab ini, keterlibatan CSO dala peroses perencanaan dan penganggaran menjadi penting untuk menghasilkan pelayanan yang baik dan adil serta adanya akuntabilitas pemerintah daerah.
“Dengan demikian partisipasi aktif masyarakat atau kelompok masyarakat ( CSO ) perlu didukung dengan kemampuan dan pengetahuan yang memadai agar lebib berdaya dalam melakukan advokasi,” kata Asnidar saat ditemui usai pelaksanaan kegiatan, Jum’at ( 14/9/2018 )
“Peningkatan kapasitas CSO adalah bagian dari advokasi,” tambahnya.
Dikatakan, peningkatan kapasitas CSO dan staf pelaksana bertujuan agar staf mampu berdaya dalam melaksanakan advokasi, penganggaran dan melakukan kampanye media.
Sebelumnya kata Asnidar, Community TBC-HIV Care Aisyiyah Kabupaten Konawe telah mekaksanakan kegiatan selama 3 hari di Wisma Arini ( 7 sampai dengan 9 September 2018 ). Pada pertemuan tersebut, PDA membahas masalah manajemen program untuk memperkuat peran serta masyarakat dan organisasi masyarakat sipil NGO dalam program penanggulangan TBC-HIV secara berkelanjutan.
Kaitan dengan hal itu, PDA Konawe dalan hal ini Community TBC-HIV Care Aisyiyah memandang perlu ada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dan NGO mengenai seluk beluk management program yang meliputi konsep dan teknik pengelolaan program yang baik.
Pada kegiatan tersebut, Aisyiyah Konawe berharap ke depan NGO dan masyarakat mampu merencanakan konsep program, mengelola berjalannya program secara efektif serta melakukan evaluasi program secara mandiri.
“NGO secara mandiri mampu memberdayakan sumber daya dan potensi yang ada melalui proses fundraising. Semua hal itu sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya memastikan keberlangsungan program pengendalian TBC-HIV ke depan pasca bantuan teknis dari lembaga donor,” tutur Asnidar.
Diketahui bahwa, Global Fund donatur dari Aisyiyah berencana menghentikan donasinya pada tahun 2020 mendatang. Kaitan dengan hal tersebut, Aisyiyah melakukan langkah – langkah strategi. Seperti melakukan kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan / CSO untuk melakukan fundraising ( penggalangan dana ).
Selain itu, PDA Konawe juga tengah melakukan koordinasi dengan lembaga filantrophi dan dunia usaha agar memberikan support dana dalam penanggulangan TBC melalui dana CSR. Dan bersama CSO/NGO jalin komitmen untuk melakukan advokasi kepada para penentu kebijakan, eksekutif dan legislatif.
Dengan langkah – langkah tersebut, PDA Konawe berharap ada pendonor lain, baik itu perorangan, perusahaan maupun pemerintah daerah. Sehingga nantinya program penanggulangan penyakit TBC-HIV di daerah setempat tetap berjalan.
Laporan : Redaksi