Menyoal Kedatangan Puluhan WNA di Sultra, PB HMI Minta Pemerintah Harus Tegas

  • Share
Warga Cina/Tiongkok yang tiba di Bandara Haluoleo Kendari yang terekam oleh warga, Minggu (15/3/2020). Foto: Tangkapan layar Video berdurasi 58 Detik.

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Warga Cina/Tiongkok yang tiba di Bandara Haluoleo Kendari yang terekam oleh warga, Minggu (15/3/2020). Foto: Tangkapan layar Video berdurasi 58 Detik.

SUARASULTRA.COM | KENDARI          –
Beredarnya video kedatangan puluhan warga Tiongkok di bandara Halu Oleo Kendari dengan durasi 58 detik tersebut dinilai sangat bertentangan dengan upaya preventif pemerintah terkait penyebaran virus corona (Covid-19) di Republik ini.

Video tersebut langsung menuai sorotan dari Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa. Melalui rilisnya, Ikram sapaan akrabnya sangat menyayangkan kehadiran puluhan warga Tiongkok itu di Kota Kendari.

Padahal kata dia, belum lama ini Pemerintah telah menerbitkan Kepres 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bentuk tindakan serius pemerintah dalam menangani penyebaran virus ini.

Menurut Ikram, penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di dunia cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu, telah menimbulkan banyak korban jiwa, kerugian material yang lebih besar, dan telah berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan beredarnya video itu, kami jadi ragu komitmen pemerintah soal penanganan virus corona ini,”kata Ikram dalam rilisnya, Minggu (15/3/2020).

Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa.

Mahasiswa Pascasarjana Manajemen CSR Universitas Trisakti ini mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) telah menyatakan COVID-19 sebagai pandemik.

Dengan adanya penularan COVID-19 di Indonesia lanjut Ikram perlu diantisipasi dampaknya secara cepat, tepat, fokus, terpadu, dan mesti sinergis antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, tidak boleh ada yang masih memikirkan keuntungan investasi dengan membuka keran kedatangan warga Tiongkok, karena kesehatan rakyat Indonesia jauh lebih penting.

Aktivis asal Sultra ini meminta ketegasan pemerintah untuk menerapkan aturan pelarangan kehadiran warga Tiongkok ke Indonesia, sebagai bentuk preventif penularan virus corona.

Ia menegaskan apabila warga Tiongkok masih berdatangan di Indonesia, maka pihaknya akan melakukan pemboikotan dan sweping warga Tiongkok di Bandara.

“Ini juga salah satu bentuk upaya preventif penularan virus corona. Apabila warga Tiongkok masih berdatangan di Indonesia, maka jangan salahkan kami jika melakukan pemboikotan dan Sweping warga Tiongkok Bandara,” tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun media ini menyebutkan bahwa warga Tiongkok yang ada dalam video berdurasi 58 detik tersebut merupakan pekerja lama di PT. VDNI di Morosi.

Menurut sumber, rombongan WNA yang baru tiba di Bandara Halu Oleo tersebut baru saja pulang dari Jakarta untuk mengurus perpanjangan Visa. Mereka bukan WNA yang baru masuk ke Indonesia.

Laporan: Redaksi

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share