PW GPII Sultra: Stop Saling Menyalahkan, Jangan Sebarluaskan Kepanikan

  • Share
Ketua Umum PW GPII Sulawesi Tenggara, Muhammad Apriaddin. Foto: Istimewa

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Ketua Umum PW GPII Sulawesi Tenggara, Muhammad Apriaddin. Foto: Istimewa

SUARASULTRA.COM | KENDARI – Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluarkan pernyataan berbeda terkait kedatangan 49 Warga Negara Asing asal Tiongkok melalui Bandara Halu Oleo Kendari.

Penjelasan berbeda dari dua institusi tersebut lantas menyulut keraguan masyarakat atas kebenaran informasi asal 49 TKA yang tiba di bandara Halu Oleo pada hari Minggu (15/3/2020) lalu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum  Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PW GPII) Sulawesi Tenggara, Muhammad Apriaddin, SH meminta semua pihak untuk tidak lagi saling menyalahkan dan berhenti memantik kepanikan secara meluas.

Menurutnya, Warga Negara Asing yang diduga berasal dari Cina tersebut telah melewati proses Medical Check Up sebelum masuk ke Indonesia. Walaupun memang kata dia, ada aturan yang menegaskan mesti ada proses karantina bagi WNA yang masuk ke Indonesia selama 14 hari.

“Sudahi untuk saling menyalahkan dan berhenti memantik kepanikan secara meluas, 49 WNA yang berasal dari Cina tersebut telah melewati proses Medical Check Up sebelum masuk ke Indonesia. Tugas kita meminta pemerintah untuk segera malakukan itu (karantina-red), tapi jangan buat gaduh,”katanya melalui rilis (17/3/2020).

Apri sapaan akrabnya juga mengajak semua pihak agar bersatu melawan corona. Dengan demikian, lanjut dia, masyarakat Sulawesi Tenggara terlindungi dari wabah virus pendemik Corona (Covid-19).

Ia menyebut bahwa saat ini pemerintah butuhkan support masyarakat dalam penanganan Covid-19. Pihaknya juga meminta Presiden RI Ir. H. Joko Widodo segera memberlakukan pelarangan penggunaan TKA untuk sementara waktu demi meminimalisir penyebaran virus novel corona akibat bawaan warga asing yang berkunjung ke Indonesia.

Baca Juga:  Besok, Giliran DPD PAN Konawe Akan Daftarkan Bacaleg ke KPU

“Ayo bersatu melawan corona agar masyarakat Sulawesi Tenggara terlindungi dari wabah virus Pendemik Corona,” kata Apri menyerukan perlawanan terhadap penyebaran Covid – 19.

Sebelumnya beredarnya video kedatangan puluhan warga negara Cina/Tiongkok di Bandara Haluoleo Kendari. Kedatangan mereka memantik sejumlah spekulasi di berbagai kalangan, di mana Kapolda Sultra, Brigjend (Pol). Drs. Merdisyam, M.Si mengatakan bahwa puluhan TKA Cina tersebut bukan datang dari negaranya, melainkan baru datang dari Jakarta usai memperpanjang pengurusan visa dan izin kerja di perusahaan smelter Morosi, Kabupaten Konawe.

“Iya, bukan datang dari negaranya (Cina) tapi baru pulang usai mengurus perpanjangan visa dan izin kerjanya,” kata Kapolda saat temu wartawan di Rujab Gubernur, Minggu (15/3/2020).

Namun hal tersebut justru bertolak belakang dengan pernyataan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sofyan

Kepada awak media Sofyan membenarkan terkait kedatangan puluhan TKA warga Provinsi Henan, Cina. Menurut Sofyan, 49 TKA tersebut terbang dari Cina dan transit di Thailand pada 29 Februari 2020 dan kemuduian menjalani karantina selama 14 hari, hingga 15 Maret 2020 selanjutnya ke Jakarta, Indonesia. Kemudian melanjutkan penerbangan ke Kendari menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

“Benar, berdasarkan cap tanda masuk imigrasi Thailand yang tertera pada paspor mereka tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020. Tapi mereka juga telah dibekali dengan hasil medical sertifikat atau surat kesehatan, dari pemerintah Thailand,” terang Sofyan saat ditemui awak media di rumah jabatan Gubernur Sultra, Senin (16/3/2020).

Laporan: Redaksi

Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
Make Image responsive
banner 120x600
  • Share